HOME     TUGAS

Wednesday, October 14, 2009

Akses Kecepatan Tinggi dengan TV Cable



Dahulu internet adalah suatu hal yang istimewa yang amat sangat sulit dibayangkan jika internet sampai masuk kerumah. Dahulu hanya sebuah mimpi kita melakukan browsing sambil tidur-tiduran di kamar kesayangan Anda sembari bersenda gurau bersama teman-teman. Dahulu kita bergegas-gegas untuk menuju warnet jika kita ingin meng-upload tugas, mengirim e-mail, ataupun hanya sekedar browsing situs jejaring sosial. Dan juga kita rela berlama-lama bertahan di warnet karena belum 1 jam penuh ataupun juga kita buru-buru karena 1 jam telah lewat dari billing yang ada di operator warnet!

Namun sekarang tidak lagi seperti itu, semua kenangan-kenangan itu mungkin akan disimpan dalam-dalam oleh kita, dan menjadi kenangan untuk anak cucu kita nantinya karena untuk mendapatkan koneksi internet harus melakukan proses sesusah itu. Berbagai macam fasilitas untuk mengakses internet di rumah telah banyak. Ada yang menawarkan melalui koneksi GPRS, koneksi Dial-up, ataupun koneksi 3.5 G. Tapi sekarang ada koneksi yang lebih stabil dan bisa dibilang adalah koneksi terjangkau harganya. Koneksi tersebut adalah koneksi FASTNET. Produk ini menawarkan sebuah koneksi unlimited yang bisa di bilang stabil (early fastnet), unlimited (wow!) , dan terjangkau harganya selama 1 bulan penuh.

FastNet (sebelumnya bernama Mynet) adalah penyelenggara jasa internet melalui jaringan kabel pita lebar. FastNet memiliki keunggulan dalam hal harganya yang murah dibanding dengan penyelenggara jasa internet lainnya karena menawarkan harga yang tetap untuk layanan yang selalu menyala selama 1 bulan. Produk ini tidak menggunakan saluran telepon dalam menyediakan akses internet, tetapi menggunakan kabel pita lebar. Hal ini menyebabkan jangkauan areanya tidak seluas ADSL yang menggunakan saluran telepon, karena kabel pita lebar harus ditunjang dengan penggunaan fiber optik yang masih jarang digunakan di Indonesia.

Untuk Menggunakan ISP ini, kita memerlukan Modem Eksternal yang mengoneksi kan kabel coaxial TV cable dengan komputer ataupun router kita. Arti dari Modem sendiri adalah berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer

Berikut adalah gambar modem yang saya gunakan :



Kecepatan sebuah modem diukur dengan satuan bps (bit per second) , kbps (kilobit per second) ataupun mbps (megabit per second). Besarnya bervariasi, antara 300 bps hingga 1000 mbps Makin tinggi kecepatannya tentunya makin baik karena akan mempersingkat waktu koneksi. Kecepatan koneksi juga sangat bergantung pada kualitas saluran yang digunakan. Dahulu ketika masih menggunakan koneksi dial-up, modem yang digunakan adalah modem 56,6 kbps. Modem 56,6 kbps biasanya sangat jarang bisa mencapai kecepatan puncaknya. Umumnya koneksi tercepat yang bisa dicapai lewat saluran telepon konvensional adalah berkisar antara 45-50 kbps untuk downstream, tergantung jarak dari sentral saluran telepon yang digunakan (makin dekat tentunya makin baik), sedangkan untuk upstream maksimal hanya sebesar 33.6 kbps. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan saluran telepon yang memang pada dasarnya tidak dirancang untuk komunikasi data berkecepatan. Namun sekarang modem yang digunakan TV cable yang menggunakan kabel coaxial, bisa menyentuh max 54.0 Mbps. Secara teoritis itu hanya maksimum nya, namun tidak dapat menyentuh 54.0 Mbps. Modem ini adalah modem ADSL.


ADSL atau Asymmetric Digital Subscriber Line adalah salah satu bentuk dari teknologi DSL. Ciri khas ADSL adalah sifatnya yang asimetrik, yaitu bahwa data ditransferkan dalam kecepatan yang berbeda dari satu sisi ke sisi yang lain. ADSL sendiri merupakan salah satu dari beberapa jenis DSL disamping SDSL, IDSL, VDSL, dan HDSL. DSL merupakan teknologi akses internet menggunakan kabel tembaga, sering disebut juga sebagai teknologi suntikan atau injection technology yang membantu kabel telepon biasa dalam menghantarkan data dalam jumlah besar. DSL sendiri dapat tersedia berkat adanya sebuah perangkat yang disebut DSLAM(DSL Acces Multiplexter). Untuk mencapai tingkat kecepatan, DSL menggunakan sinyal frekuensi hingga 1 MHz. Lain halnya untuk ADSL, sinyal frekuensi yang dipakai hanya berkisar antara 20 KHz sampai 1 MHz.



Kelebihan ADSL
  • Pembagian frekuensi menjadi dua, yaitu frekuensi tinggi untuk menghantarkan data, sementara frekuensi rendah untuk menghantarkan suara dan fax.
  • Bagi pengguna di Indonesia yang memakai program fastnet, penggunaan ADSL membuat kegiatan internet menjadi jauh lebih murah. Sehingga kita dapat berinternet tanpa khawatir dengan tagihan yang membengkak.

Kekurangan ADSL
  • Adapun kualitas dari ADSL saat ini masih memiliki kekurangan. Seperti sangat berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan PC, atau saluran telepon kita dengan gardu telepon, maka semakin lambat pula kecepatan mengakses internetnya.
  • Tidak semua software dapat menggunakan modem ADSL. Misalnya Linux atau program lama seperti Windows 98 .
  • Cara yang dipakai pun akan lebih rumit dan ada kemungkinan memakan waktu lama. Sehingga pengguna Linux harus menggantinya dengan software yang lebih umum seperti Windows atau Mac.
  • Adanya load coils yang dipakai untuk memberikan layanan telepon ke daerah-daerah, sementara load coils sendiri adalah peralatan induksi yang menggeser frekuensi pembawa ke atas. Sayangnya load coils menggeser frekuensi suara ke frekuensi yang biasa digunakan DSL. Sehingga mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak cocokkan jalur untuk ADSL.
  • Adanya Bridged Tap, yaitu bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan noise yang mengganggu kinerja DSL.
  • Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini. Di mana penggunaan fiber optic ini tidak sesuai dengan sistem ADSL yang masih menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga akan sulit dalam pengiriman sinyal melalui fiber optic

Sebagai contoh, berikut adalah kecepatan fastnet yang saya gunakan untuk lokal dan luar negeri.






Cukup mumpuni bukan? Namun akhir-akhir ini ISP ini memang tidak lagi seperti dulu yang lancar dan bandwithnya pun tinggi. Mungkin ini dikarenakan banyaknya pemakai fastnet. Tapi saya tetap berterima kasih terhadap ISP ini karena telah menemani hari-hari saya selama ini. :)

ref : http://id.wikipedia.org/wiki/ADSL
http://id.wikipedia.org/wiki/First_Media

No comments:

Post a Comment







©Scidealist 2009