HOME     TUGAS

Thursday, June 17, 2010

Zbrush, Sebuah Program Mematung




Mungkin dahulu kita dapat bilang, memahat atau mematung itu memerlukan tenaga dan keahlian yang lebih karena sulitnya melakukan hal-hal tersebut. Zaman dahulu, hanya manusia-manusia tertentu seperti Michaelangelo Buonarroti yang dianugerahi bakat dan keahlian dibidang seni umumnya dan pada bidang mematung pada khususnya. Namun sekarang tidak hanya manusia-manusia tertentu saja yang dapat berkreasi dengan mematung. Mematung memang hal yang cukup sulit karena kita memerlukan bahan-bahan dan alat-alat khusus. Sekarang hal tersebut merupakan hal yang sangat mudah dengan menggunakan software Zbrush.



ZBrush
adalah merupakan program yang digunakan untuk membuat objek-objek organik. Sculpting atau memahat yang nyaris sempurna dan sangat mudah untuk digunakan adalah salah satu keunggulan dari program ini. Selain mudah digunakan, aplikasi ini juga dapat di kobinasikan dengan program-program lain seperti Photoshop, 3ds max dll. Oleh sebab itu Zbrush sangat diminati para pecinta Computer Graphics.


Zbrush mempunyai fitur-fitur yang unik yang berhubungan dengan memahat dan mematung.
  • 3D Brushes Merupakan brush yang terdapat pada zbrush dengan 30 3D brush untuk sculpting/memahat. Banyak model-model brush yang digunakan, brushnya juga memiliki perbedaan stroke, hardness pada model dan yang lainnya.
  • Polypaint Polypainting digunakan untuk pengguna zbrush untuk mewarnai objek tanpa harus meng-assign texture map.
  • Illustration Merupakan kelebihan zbrush untuk memahat/mematung dalam bidang 2D. Jadi semacam ilustrasi yang muncul pada outputnya.
  • Transpose Mengijinkan user mengisolasi part-part dari model dan mentranspose nya tanpa perlu skeletal rigging.
  • ZSpheres Merupakan fitur yang unik dari Zbrush yang menijinkan user untuk membuat basis awal mesh dengan topologi yang bersih, kemudian merubahnya menjadi model yang sculpt-able.

Sekian penjelasan tentang ZBrush, akan dilanjutkan kemudian :D


Saturday, May 8, 2010

Vectorisme



Pada suatu ketika, saya menyukai gambar tertentu. Dan terbersit dipikiran saya untuk mencetaknya kemudian memajangnya di dinding. Tentunya untuk memajang di dinding itu harus terlihat besar bukan ukurannya? Jika ukurannya kecil, apa yang mau diperlihatkan pada orang-orang yg melihatnya? Oleh sebab itu saya bergegas menuju tempat percetakan, dan mencetak gambar tersebut menjadi poster. Sesampainya di tempat percetakan, saya langsung meminta penjaganya untuk mencetak gambar yang saya mau. Namun bukan hal baik yang muncul, ternyata gambar saya terlalu kecil untuk mencetak ukuran gambar yang saya mau. Kecewa bukan?

Oleh sebab itu saya sekarang lebih mementingkan gambar yang bisa diperbesar, maksudnya diperbesar adalah memperbesar gambar tersebut secara halus. Memang bisa gambar biasa diperbesar, namun pasti gambarnya akan kabur. Istilah awamnya adalah gambarnya "pecah". Mengapa demikian? karena gambar yang biasa kita gunakan itu adalah gambar yang terdiri dari pixel-pixel atau biasa disebut dengan Raster. Raster ini akan terbatas menurut ukuran gambar dan resolusi gambar. Jika gambar Raster ini diperbesar atau di-zoom, maka akan terlihat bintik-bintik pixel yang dimaksud.

Cara untuk mendapatkan gambar yang halus adalah dengan mem-vektorisasi gambar raster tersebut. Vector itu sendiri disimpan sebagai kumpulan objek-objek geometri seperti garis dan busur yang ditarik antar koordinat tertentu. Jika vector dibesarkan atau di-zoom, maka akan terlihat keakuratan dan garis akan tetap terlihat lebih "halus". Ouput dari vektorisasi ini amat bervariasi, tergantung kita menentukan banyaknya koordinat garis atau busur tersebut. Semakin banyak garis atau busur yang kita buat, maka akan semakin detail gambar yang akan kita dapatkan. Tentunya output bukan terlihat dalam raster lagi, namun dalam vektor. Memang akan terlihat agak kaku, karena vector buruk dalam masalah warna. Beda halnya dengan gambar raster yang terdapat bintik-bintik pixel disetiap bagiannya, dan setiap bintik tersebut bisa terdiri dari beberapa warna yang berbeda atau dapat dibilang "gradasi".

Jika ditelusuri, memang terdapat kelebihan dan kekurangan antara gambar vektor dan gambar raster. Namun itu semua tergantung kemauan Anda, apakah mementingkan komposisi warna yang terlihat real, atau gambar yang dapat diperbesar sesuai garis-garis yang telah dibuat. Saya sih lebih memilih vektor, oleh sebab itu saya menganut paham vectorisme, sebuah paham buatan saya sendiri yang berarti amat memuja gambar yang di vektor. Dan hanya saya yang memiliki dan mengerti paham ini, karena paham ini tidak ada dimanapun. hehe. Sekian.

semoga mencerahkan.

Sunday, February 28, 2010

Centrino? itu apa ya?




Mungkin kita sudah tidak aneh lagi jika kita bertanya atau menjawab pertanyaan orang-orang seperti "wah kalo laptop beli aja yg centrino aja" atau mungkin "laptop saya centrino duo nih". Tapi tahukah Anda centrino itu apa? Dan bahkan kita mengira centrino itu adalah sebuah processor pada laptop kita masing, benarkah itu?

Centrino merupakan sebuah "paket" yang dikeluarkan oleh Intel. Intel Centrino adalah sebuah platform untuk mobile desktop (Laptop/netbook)
merupakan gabungan antara :
-processor intel
-graphic processing unit intel
-wireless adapter intel
-chipset intel
Sebuah laptop atau netbook biasanya dapat dikatakan menggunakan label centrino yaitu jika laptop atau netbook tersebut menggunakan minimal 3 part Intel yang telah ditetapkan yang ada di dalamnya. Centrino dapat dikatakan merupakan bundle market yang digunakan intel untuk khalayak ramai atau end user seperti kita.

Centrino mempunyai ciri-ciri sendiri setiap generasinya, oleh sebab itu setiap generasi diberi codename. Sampai sejauh saya menulis ini ada 7 generasi centrino. Berikut sedikit penjelasan tentang setiap generasi :

Generasi pertama, dengan codename Carmel, dirilis pada Maret 2003, dibangun berdasarkan CPU Pentium M (dengan core Barnias), chipset Intel 855 Express, dan jaringan wireless Intel PRO/Wireless 2100 (802.11b).

Generasi kedua, Pada Juli 2004 meluncurkan generasi ini, yang juga dikenal dengan codename Sonoma. Generasi ini didasarkan pada CPU Pentium M (dengan core Dotan), chipset Intel 915 Express, dan jaringan wireless Intel PRO/Wireless 2200 atau 2915ABG (802.11a/b/g).

Generasi ketiga, Generasi ini juga dikenal dengan codename Napa, dilengkapi dengan processor Core Duo (core Yonah) atau Core 2 Duo (core Merom), jaringan wireless Intel 945 Chipset dan Intel PRO/Wireless 3945ABG (802.11a/b/g). Selain dual-core, terdapat juga platform Centrino Napa berbasis CPU Core Solo yang hanya memiliki core processing tunggal, seperti halnya pentium M. Namun sejak generasi ketiga ini, platform Centrino mulai disebut dengan Centrino Duo, untuk mengindikasikan CPU dual-core yang digunakannya.

Generasi keempat, dengan codename Santa Rosa, menggunakan chipset Intel Mobile 965 Express series. Processornya terdapat 2 codename yang digunakan yaitu Merom (Intel Core 2 duo) dan Penryn (Intel Core 2 duo 45nm). Dan jaringan wireless yang digunakan adalah Intel WiFi Link 4965AGN (a/b/g/draft-n). Sejak diluncurkannya Santa Rosa, sebuah komponen tambahan ditanamkan kedalam platform Centrino, yakni sebuah disk cache terintegrasi menggunakan flash memory untuk meningkatkan kinerja sistem, dan menghemat penggunaan baterai. Komponen ini disebut Intel Turbo Memory atau biasa dikenal juga sebagai teknologi Robson.

Generasi kelima, dengan codename Monteniva, juga memiliki dua versi: Centrino 2 dan Centrino 2 dengan teknologi vPro. Platform ini didasarkan pada processor Core 2 Duo atau Core 2 Quad processor 45nm (core Penryn), chipset seri Intel Mobile 4 Express (GL40, GS45, GM45, GM47 atau PM45), jaringan wireless Link seri 5000 yang mendukung koneksi hingga 450 Mbps (802.11 n). Generasi ini mensyaratkan penggunaan interface Gigabit Ethernet yang disediakan oleh sebuah chipset Intel 82567. Sementara versi vPro hanya mendukung keamanan vPro, dan teknologi remote management (versi baru dari Intel AMT).

Generasi keenam, dengan codename Calpella. Platform ini didasarkan pada processor Intel Nelhalem yaitu Intel Core i7 Extreme processor, Intel Core i7 processor, Intel Core i5/Core i7, Intel Core i7 processor, Intel Core i7 processor biasa dengan varian codename Clarksfield & Arrandale. Kemudian chipset Intel Mobile 5 Express dengan intel graphics technology, berikut dengan jaringan wirless Link seri 6xxx.

Generasi ketujuh, masih belum ada keterangan lanjut tentang generasi ini karena masih sedang on process. Dari berita-berita yang beredar, generasi ini bercirikan dengan nama codename Huron River dan dengan menggunakan processor yang didasarkan pada processor Intel Sandy Bridge Microarchitecture.

Jadi mulai sekarang Anda jangan salah kaprah dengan menganggap centrino itu adalah sebuah "processor", dan tidak semua laptop/netbook itu merupakan "centrino" karena untuk memenuhi persyaratan centrino itu adalah dengan memiliki paling sedikit 3 part intel yang terdapat di dalamnya.

Semoga Bermanfaat :)

Friday, January 8, 2010

Karena saya peduli sepak bola Indonesia




Sudahkah Anda melihat pahlawan indonesia kemarin? Hendri Mulyadi memang pantas diacungi jempol untuk keberaniannya memasuki lapangan untuk melakukan aksi protes terhadap PSSI yang bisa dibilang kinerja nya stagnan bahkan menurun.

Kenapa PSSI tidak sadar kalau di Indonesia itu lebih dari jutaan orang menyukai sepak bola?
Sadarkah PSSI bahwa rakyat Indonesia sangat mengharapkan sekali TIMNAS INDONESIA TAMPIL BAGUS?
Pernahkah PSSI menyadari bahwa hanya Indonesia-lah dimana satu-satunya negara yang 100.000 rakyatnya menyanyikan lagu kebangsaannya "Indonesia Raya" bersama-sama di stadion?

Itulah pertanyaan-pertanyaan yang mungkin ada diseluruh benak masyarakat Indonesia yang mengharapkan Indonesia bisa tampil lebih baik lagi.

Ada lagi mungkin 1 lagi pertanyaan, mengapa PSSI tidak mau mengambil orang berdarah Indonesia dari luar negeri? Sudah jelas pemain yang berkenegaraan luar negri berdarah Indonesia tersebut ingin bermain di Timnas Indonesia, tetapi kenapa tidak di akomodir?

Banyak pemain-pemain sepakbola yang handal berdarah Indonesia bermain di luar negeri, mudah-mudahan PSII "Peka" akan mereka & rakyat Indonesia yang mengharapkan timnas Indonesia bagus.

Pemain-pemain di bawah merupakan pemain berdarah Indonesia yang bermain di luar negeri :

Serginho van Dijk (Sergio van Dijk)


DoB: 06/08/1982
Place of Birth: Assen
Nationality: Dutch - Indonesian
Position: Striker
Club: Brisbane Roar
Cap: Uncapped


Kim Kurniawan


DoB: 23/03/1990
Place of Birth: ?
Nationality: German - Indonesian
Position: Midfielder
Club: Karlsruher SC U19
Cap: Uncapped


Radja Nainggolan


DoB: 04/05/1988
Place of Birth: Antwerp
Nationality: Belgium - Indonesian
Position: Midfielder (Playmaker)
Club: Piacenza SC
Cap: Belgium (1Cap)

Radja Nainggolan pernah bersedia utk main di timnas Indonesia, bahkan ayah Radja yang skrg tinggal di bali meyakinkan kalau anaknya mau main utk Indonesia, tp masalahnya PSSI yg tidak mau ditindak lanjuti. Karena telah bermain untuk belgium U21, maka Radja tidak bisa bermain lagi untuk TIMNAS INDONESIA.


Dan masih banyak TALENTA-TALENTA lainnya!

Jika Anda PEDULI akan INDONESIA dan persepakbolaan INDONESIA, sebarlah dan buatlah tulisan tentang talenta-talenta yang sebenarnya berdarah INDONESIA pada link di bawah.

http://idfootball.blogspot.com/






©Scidealist 2009