HOME     TUGAS

Saturday, May 8, 2010

Vectorisme



Pada suatu ketika, saya menyukai gambar tertentu. Dan terbersit dipikiran saya untuk mencetaknya kemudian memajangnya di dinding. Tentunya untuk memajang di dinding itu harus terlihat besar bukan ukurannya? Jika ukurannya kecil, apa yang mau diperlihatkan pada orang-orang yg melihatnya? Oleh sebab itu saya bergegas menuju tempat percetakan, dan mencetak gambar tersebut menjadi poster. Sesampainya di tempat percetakan, saya langsung meminta penjaganya untuk mencetak gambar yang saya mau. Namun bukan hal baik yang muncul, ternyata gambar saya terlalu kecil untuk mencetak ukuran gambar yang saya mau. Kecewa bukan?

Oleh sebab itu saya sekarang lebih mementingkan gambar yang bisa diperbesar, maksudnya diperbesar adalah memperbesar gambar tersebut secara halus. Memang bisa gambar biasa diperbesar, namun pasti gambarnya akan kabur. Istilah awamnya adalah gambarnya "pecah". Mengapa demikian? karena gambar yang biasa kita gunakan itu adalah gambar yang terdiri dari pixel-pixel atau biasa disebut dengan Raster. Raster ini akan terbatas menurut ukuran gambar dan resolusi gambar. Jika gambar Raster ini diperbesar atau di-zoom, maka akan terlihat bintik-bintik pixel yang dimaksud.

Cara untuk mendapatkan gambar yang halus adalah dengan mem-vektorisasi gambar raster tersebut. Vector itu sendiri disimpan sebagai kumpulan objek-objek geometri seperti garis dan busur yang ditarik antar koordinat tertentu. Jika vector dibesarkan atau di-zoom, maka akan terlihat keakuratan dan garis akan tetap terlihat lebih "halus". Ouput dari vektorisasi ini amat bervariasi, tergantung kita menentukan banyaknya koordinat garis atau busur tersebut. Semakin banyak garis atau busur yang kita buat, maka akan semakin detail gambar yang akan kita dapatkan. Tentunya output bukan terlihat dalam raster lagi, namun dalam vektor. Memang akan terlihat agak kaku, karena vector buruk dalam masalah warna. Beda halnya dengan gambar raster yang terdapat bintik-bintik pixel disetiap bagiannya, dan setiap bintik tersebut bisa terdiri dari beberapa warna yang berbeda atau dapat dibilang "gradasi".

Jika ditelusuri, memang terdapat kelebihan dan kekurangan antara gambar vektor dan gambar raster. Namun itu semua tergantung kemauan Anda, apakah mementingkan komposisi warna yang terlihat real, atau gambar yang dapat diperbesar sesuai garis-garis yang telah dibuat. Saya sih lebih memilih vektor, oleh sebab itu saya menganut paham vectorisme, sebuah paham buatan saya sendiri yang berarti amat memuja gambar yang di vektor. Dan hanya saya yang memiliki dan mengerti paham ini, karena paham ini tidak ada dimanapun. hehe. Sekian.

semoga mencerahkan.







©Scidealist 2009